INTER-VLAN ROUTING
Rangkuman Materi Pert. ke-15
INTER-VLAN ROUTING
1. Kenapa Menggunkaan Inter-VLAN Routing?
Inter-VLAN Routing pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan
beberapa VLAN yang berbeda agar dapat saling berkomunikasi. Dikarenakan setiap
paket data yang akan dikirimkan akan melalui proses routing terlebih dahulu,
baru diteruskan ke tujuan. Hal ini dilakukan karena proses routing hanya
meneruskan paket data saja, bukan menyebarkan paket data ataupun broadcast
untuk menemukan alamat tujuan.
Berikut
Kelebihannya menggunakan Inter-VLAN Routing:
·
Ketika menggunakan router untuk memfasilitasi interVLAN
routing, interface pada router dapat dihubungkan dengan VLAN yang berbeda.
·
Implementasi yang mudah.
·
Tidak membutuhkan layanan layer 3 pada switch.
·
Router menyediakan komunikasi antar VLAN.
·
InterVLAN routing mengijinkan komunikasi antar jaringan
VLAN.
·
Switch terbaru mampu menggabungkan kemampuan routing
dalam switch (Enterprise Switch).
2. Konsep Inter-Vlan Routing
Inter-VLAN Routing adalah proses meneruskan lalu lintas
jaringan dari satu VLAN ke VLAN yang lain. Inter-VLAN adalah proses pembagian
segmen pada jaringan lokal yang tujuannya yaitu untuk menghubungkan vlan yang
berbeda network maupun ip.
Inter-VLAN memerlukan perangkat yang dapat berjalan
dengan layer 3, dengan menggunakan router sebagai penghubungnya.
Contoh : Misalkan PC yang berada di VLAN 10 tidak
dapat melakukan ping ke PC yang berada di VLAN 20. Agar dapat dilakukan
komunikasi antar VLAN, maka dilakukan langkah Inter-VLAN Routing. Dimana
nantinya host-host yang berada pada VLAN yang berbeda dapat berkomunikasi.
3. Opsi Inter-Vlan Routing dan Penjelasannya
Terdapat 3
opsi Inter-VLAN Routing, yaitu:
1. Legacy Inter-VLAN
Routing.
Merupakan cara lama yang kurang efisien karena setiap VLAN harus
terhubung ke satu interface pada Router. Solusi yang pertama menggunakan
interface Ethernet pada Router. Jadi setiap interface akan terhubung ke port
switch di VLAN yang berbeda. Interface Router berfungsi sebagai Gateway default
untuk lokal host di subnet VLAN.
Ø Ketika PC1 mengirimkan paket ke PC2 yang
berada di jaringan lain, maka paket akan diteruskan ke default gateway
192.168.10.1.
Ø R1 menerima paket pada interface G0/0/0 dan
memeriksa alamat tujuan dari paket tersebut.
Ø R1 kemudian merutekan paket tersebut keluar
melalui interface G0/0/1 menuut port F0/12 pada VLAN 20 di S1.
Ø Terakhir, S1 meneruskan paket tersebut ke
PC2.
Inter-VLAN Routing ini dapat bekerja dengan baik namun
memiliki kelemahan yaitu tidak dapat digunakan pada jaringan menengah ke atas
karena Router memiliki interface yang terbatas. Karena setiap VLAN menggunakan
satu interface maka akan menyebabkan interface pada router akan cepat habis.
2. Router-On-a-Stick
Ini adalah solusi alternatif untuk skala jaringan yang kecil hingga menengah. Metode Router-on-a-Stick mengatasi keterbatasan Legacy Inter-VLAN Routing. Pada metode ini hanya membutuhkan satu interface Ethernet fisik untuk merutekan lalu lintas antar VLAN pada jaringan. Interface Ethernet pada router Cisco dikonfigurasi sebagai Trunk 802.1Q dan terhubung ke Switch Layer 2. Secara khusus, interface router dikonfigurasi menggunakan subinterfaces untuk mengidentifikasi tiap VLAN agar dapat melakukan Inter-VLAN Routing.
Subinterface yang dikonfigurasi merupakan interface virtual namun
terhubung dengan satu interface fisik Ethernet. Subinterface dikonfigurasikan
secara independen dengan alamat IP dan VLAN ID. Subinterface tersebut
dikonfigurasikan sesuai dengan subnet tiap VLAN untuk dapat melakukan routing. Saat
lalu lintas VLAN memasuki interface router, kemudian lalu lintas tersebut akan
diteruskan ke subinterface VLAN. Router akan menerukan paket tersebut
berdasarkan alamat tujuan.
Seperti yang terlihat pada gambar, PC1 pada VLAN 10 berkomunikasi dengan PC3 pada VLAN 30. Ketika R1 menerima lalu lintas unicast yang diberi tag VLAN 10, R1 merutekan lalu lintas tersebut ke VLAN 30 menggunakan subinterface yang telah dikonfigurasi. Router-on-a-Stick mendukung hingga maksimal 50 VLAN.
3. MLS (Multi
Layer Switch) dengan SVI (Switch Virtual Interface/SVI).
Merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk skala jaringan menengah keatas. Metode paling efektif dan efisien untuk melakukan Inter-VLAN Routing adalah dengan menggunakan Multi Layer Switch/MLS dan Switch Virtual Interface/SVI.
SVI adalah interface virtual yang dikonfigurasikan pada MLS seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut.
MLS atau Multi Layer Switch juga dapat disebut sebagai Switch Layer 3
karena bekerja pada Layer 2 dan Layer 3. Inter-VLAN SVI dibuat dengan cara yang
sama seperti interface VLAN pada metode Router-on-a-Stick. Hanya saja SVI
dibuat untuk VLAN yang terdapat pada switch. Meskipun virtual, SVI memiliki
fungsi yang sama untuk VLAN seperti yang terdapat pada interface router.
Berikut adalah keuntungan menggunakan MLS untuk Inter-VLAN Routing:
·
Lebih cepat karena mekanisme routing dan switching ada
dalam satu hardware.
·
Tidak membutuhkan link eksternal dari switch ke router
untuk melakukan routing.
· Memiliki Latency yang lebih rendah karena data tidak perlu keluar dari switch untuk menuju jaringan lain.
Kelemahan dari penggunaan MLS pada Inter-VLAN Routing adalah harganya
lebih mahal.



Komentar
Posting Komentar